25 bulan yang lalu, tepatnya 2 tahun 1 bulan, hari Selasa tanggal 13 Desember 2011 dimana hari itu hari ulangtahunku. aku ingat. Ingat sekali saat kau tbtb mengungkapkan perasaanmu, kamu bilang kalo kamu pengen jadi orang yang teristimewa di hatiku. Sempat ku tak tersadar. Kamu... Mengapa kamu bisa? Kenapa kamu menyukai orang seperti ku? Aku gak yakin saat itu. Tapi, benarbenar waktu itu aku lagi sendiri. Aku tak mencintaimu. Tak aku berfikir suatu saat aku pasti bisa mencintaimu. Hal tergila yang pernah aku lakukan. 14 Desember 2011 kamu menanyakan. Bagaimana tentang perasaanku. Dari lubuk hati, dulu sungguh ku tak pernah mencintaimu.. Aku menerima sebagai wujud untuk menemaniku. Aku berfikir, apa aku bersalah melakukan hal seperti ini? Menerima orang yang mencintai tetapi aku sama sekali tak mencintainya? Setiap malam sebelum tidur aku selalu berdoa agar Tuhan memaafkan berbuatanku ini. Hari hari ku lalui, meski terkadang berat karna aku terus memikirkan hal itu. Aku mulai belajar untuk mencintaimu. Sebenarnya, apa kau tahu? Mengapa aku sangat sulit tuk melakukan hal itu? Aku terpuruk. Aku masih terngiang. Luka. Luka di masa lalu yang membuatku seperti ini. Dimana luka itu sangat sakit dan perih ku rasakan. Aku gak mau luka itu bertambah parah dan membuatku menderita. Tapi, sejujurnya luka itu lamalama sembuh. Saat kehadiranmu yang benarbenar tak ku duga. Dan entah mengapa aku sangat sulit menerimamu pdhl kau telah menyembuhkan luka masa lalu ku :/ Aku berfikir berfikir dan terus berfikir. Setengah tahun aku lalui hari bersamamu, kita tak ada komunikasi. Hanya lewat sms/text lah kita berkomunikasi. Aku berfikir hubungan apa ini? Hubungan text atau yang lain. Aku tersadar skrg aku mulai mempermasalahkan hubungan ini dan kamu. Hatiku mulai berkata, bahwa hatiku sudah mulai membuka untuk mencintaimu. Tp raga ini masih terlalu kaku. Aku berkorban untuk bisa mencintaimu. Satu tahun pun terlewati, hubungan yang hanya sekedar lewat phone ataupun sosmed ini berjalan dgn mulus, lancar, dan ga pernah putus sama sekali. Tiga tahun kita berada di sekolah yang sama, kelas yang sama, dan di dalam ruang yang sama. Tapi kita tak pernah bertegur sapa! Hanya mampu melontarkan senyuman sesaat. Aku berfikir lagi. Apa ini bisa dinamakan hubungan? Entahlah.. Aku pusing dan bisa gila jika memfikirkan terus. Sampai sekarangpun, kita gak pernah berkomunikasi secara langsung TAK PERNAH DAN TAK PERNAH !! Setiap kali kita bertemu, kita selalu saja bersembunyi, saling menghindar satu sama lain. Dulu, aku mengira kamu akan berubah jika kau sudah dewasa dan mengerti. Tapi, ternyata perkiraanku salah besar. Kau masih sama seperti dulu. Aku bingung. Aku sedih. Hal ini yang membuat kembalinya luka ku yang dulu pernah kau sembuhkan. Apa yang membuatmu tak mau dan tak pernah sama sekali berniat untuk berbicara denganku? Apa? Apa kau malu mempunyai seorang kekasih sepertiku? Aku sadar. Aku memang tak secantik orangorang yang mungkin dulu pernah kau sukai. Tpi seharusnya kau tahu dari dulu, kau yang mencintaiku terlebih dahulu, kau yang membuatku mengorbankan hatiku untuk mencintaimu. Apa ini balasanmu terhadapku?? Balasan karna aku dulu tengah berusaha untuk mencintaimu hingga sampai sekarang ini, aku lebih mencintaimu dan menyayangimu lebih dari kau mencintai dan menyayangiku.. Aku ingin bertanya padamu. Kau sekarang jauh dariku. Stlh kita lulus kau melanjutkan sekolahmu disana dan aku disini. Aku tak tahu bagaimana kamu disana. Tapi aku yakin dg segenap kepercayaanku. Dan, satu hal yg tidak membuatku yakin. Apa kau disana mampu menunjukan bahwa aku milikmu? Aku tak yakin. Sungguh tak yakin kau mampu bercerita dg orangorang disana bahwa kau mencintaiku. Aku disini, aku mampu bercerita bahwa aku bangga mempunyai seseorang sepertimu, meski kau selalu mengundang derai air mata dipipiku, meski kau terus menyakiti dan mengecewakanmu. Apa disana kau pun begitu? Jelas. Kurasa tidak. Dan, mungkin itu balasan yang memang harus ku terima darimu. Dua tahun. Dua tahun.