Blogger Widgets

Glee Cast - Total Eclipse of the Heart

my

Rabu, 26 Februari 2014

Sampai Nanti

Aku terpaku dalam diamnya malam. Menatap keindahan langit, Sembari tetap membayangkan bekas senyummu yang masih tertempel dalam ingatanku. Rasanya begitu nyata. Walau selama ini sosokmu begitu abu-abu. Kadang bisa kuraih, kadang terlalu jauh dan akhirnya pergi. Sampai kapan terus begini? Sementara aku tetap diam, dan enggan untuk beranjak. Karena sekeras apapun aku berusaha untuk lupa, akhirnya kamu tetap memaksa masuk dalam pikiranku. Kamu tau? Malam ini, senyumku tak kunjung lepas dari wajah. Mengingat apa-apa yang kamu lakukan seharian ini di hadapanku. Membuatku amat bangga, membuatku merasa beruntung bisa mengenal sosok baru yang hebat sepertimu. Aku tau, tidak seharusnya aku membiarkan hatiku dimasuki dengan segampang ini. Nyatanya, sebelum kamu, aku mengharuskan setiap orang yang dekat denganku untuk berjuang sebelum mendapatkanku. Tapi kamu? Entahlah. Mungkin karena kamu berbeda, dan aku suka. Jadi dengan gampangnya aku mempersilahkan kamu masuk, walaupun kamu seperti angin. Tidak menentu. Entah, untuk keberapa kalinya aku harus bersahabat dengan 'sabar'. Dan entah, untuk keberapa kalinya aku harus berurusan dengan air mata. Biar saja orang menganggapku cengeng, atau lemah atau sebagainya. Itu karena mereka tidak tau aku. Tidak tau tentang kesabaranku saat menunggumu datang dengan senyum yang nyata. Tidak tau betapa tegarnya aku saat melihat kamu membanggakan orang lain di depanku. Dan mereka tidak tau betapa kuatnya aku yang sampai saat ini masih bertahan dengan semua, walaupun kadang aku merasa lelah. Lelah karena kamu tidak peduli. Lelah karena kamu selalu sibuk dengan duniamu. Dan lelah karena kamu tidak pernah menatapku. Untuk sekali lagi, aku hanya bisa tersenyum. Entah ini senyum karena tulus atau hanya untuk menutupi tangisanku. Kamu tau? Setiap malam aku berpikir tentang keputusanku. Benarkah aku? Atau salah? Kamu tau apa yang bisa membuat semuanya lebih baik? Menangis. Tapi aku tidak lupa, menangisimu sama saja hal bodoh. Karena apa? Karena aku tidak mau kamu berdosa. Karena Allah akan mencatat setiap tetes air mata wanita yang disebabkan oleh pria. Dan pria itu akan mendapatkan akibatnya. Tidak. Biar saja aku yang begini. Cukup aku. Oh iya, kamu tau? Sampai detik ini aku masih disini. Tapi kamu tidak perlu khawatir. Aku tidak akan menganggu. Biar saja semuanya berlalu dengan bisu. Karena memang selama ini kita tidak pernah berbicara, kan? Aku hanya perlu menunggu perasaan aneh ini hilang, dan aku janji, saat itu juga aku akan pergi. Ya, kepergianku kali ini mungkin akan lama. Karena lelahku sudah melewati batasnya. Disaat itu, aku mau kamu tau, ada satu wanita yang pernah menunggumu dengan sabar. Ya, aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar