Blogger Widgets

Glee Cast - Total Eclipse of the Heart

my

Rabu, 26 Februari 2014

.Tentang Kamu.

Kamu. Kamu ituuu.. Kadang baik, kadang nyebelin, kadang perhatian, kadang cuek, bahkan kadang kayak orang yang baru kenal. Kamu kadang suka lupa, siapa aku. Kamu selalu nganggep aku kayak tempat persinggahan. Dan lucunya, aku tetap terima. Kamu selalu melupakan aku. Aku bisa mengerti, mungkin kamu sedang sibuk. Tapi, apa harus setiap saat kau tak ada kabar? Atau terkadang kamu selalu bersikap dingin padaku. Selama jalan sama kamu, aku berusaha jadi yang terbaik. Anehnya itu masih tetap kurang. Lalu, apa kamu sudah sangat sempurna menjadi pasanganku selama ini? Aku yang mencoba mengalah. Nyatanya kamu tidak pernah sadar. Kamu selalu meninta maaf padaku, selalu. Tapi tak pernah ada perubahan. Ya, aku hampir lupa. Kamu selalu menganggap dirimu yang paling sempurna. Aku tau itu. Sampai kapan pun juga, kamu masih tetap sama. Seperti ini, tidak mau memulai semuanya. Dengan kata lain; aku yang berjuang sendiri. Yang aku tau, dalam suatu hubungan, dua orang itu yang akan berjuang untuk mempertahankan hubungannya. Tapi aku dan kamu berbeda. Kamu terlalu sibuk dengan kesibukanmu. Kamu memang begitu. Semaumu. Melakukan semua hal tanpa memikirkan aku. Aku yang selalu berjuang agar hubungan kita tidak berakhir. Aku yang selalu mengerti. Lucu, ya? Aku seperti orang yang sudah tidak di harapkan tapi tetap setia menunggu. Bukan, bahkan lebih parah dari itu. Aku mengejar-ngejar sosok yang bahkan sepertinya sudah menatap ke arah lain. Mungkin bagi sebagian orang aku bodoh. Tapi baig diriku sendiri, aku sudah hebat. Aku masih betah bertahan dengan seseorang yang sepertimu. Seperti batu. Kamu hanya belum pernah merasakan apa itu "penyesalan". Ya, kamu tau, kan? Penyesalan memang selalu datang di akhir. Karena hubungan kita belum berakhir, maka dari itu kamu belum merasakannya. Kamu belum pernah merasakan bagaimana menyesalnya kehilangan seseorang yang selalu ada untukmu, walaupun kau selalu mengacuhkannya. Aku selalu berjuang, walaupun sendiri. Sampai akhirnya, aku menemukan titik jenuh; Jadi, untuk apa aku terus mempertahankan semua hal yang tidak seharusnya aku pertahankan? Aku rasa, cukup sudah. Kita sudah sama-sama bosan. Dan tidak ada lagi alasan kita untuk saling menatap walaupun hanya untuk beberapa menit. Ya, keputusanku sudah bulat; aku pergi. Setelah beberapa waktu, aku baru menyadari semuanya. Aku sudah lebih banyak tersenyum sekarang. Kamu ingat? Selama denganmu, aku sudah lupa berapa kali aku meneteskan air mata untukmu. Dan kamu tau? Sebenarnya banyak orang yang pantas aku perjuangkan. Bukan kamu. Kenapa kau tidak pernah sadar sejak dulu saat aku berjuang sendirian mempertahankan hubungan kita? Kenapa dulu kamu begitu cuek, bahkan untuk menatap atau mengobrol denganku saja tidak ada waktu? Sebenarnya banyak hal yang ingin aku tanyakan. Banyak hal yang ingin aku bicarakan. Tapi aku sadar, bukan kah semuanya sudah berlalu? Lalu, untuk apa kita bicarakan hal yang saat ini sudah tidak penting lagi untukku? Bukan kah sejak dulu kesibukanmu jauh lebih penting? Biarkan semuanya tetap begini. Aku dengan seseorang yang bisa menghargaiku, dan kamu carilah kebahagiaanmu yang baru. Perempuan yang lebih mengerti kamu, kesibukanmu, serta hal-hal menarik yang ada dalam dirimu. Biarkan aku bahagia. Ini semua tentang kamu. Tentang cerita kita yang sudah lama berlalu. Tentang seseorang yang mengajarkanku arti kesabaran serta cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar